About Me

Foto Saya
boni andika pratama
SAYA ORANG NYA BAEK DAN NGAK PILIH2 TMAN
Lihat profil lengkapku

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogroll


ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini

About

VISITOR

tulisa berjalan



div align="left">

boni andika yang selalu ingin tau


BAGAI MANA MENURUT ANNDA BLOG SAYA INI

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pengikut

AKU

NAMA SAYA BONI ANDIKA PRATAMA SAYA LAHIR TANGGAL 10-09-1996 D TALUK KUANTAN.LETAKNYA D PULAU ARO SAYA ANAK KE 2 DARI 3 BERSAUDARA SAYA SANGAT HOBI MAIN BOLA SAYA ORANG NYA AGAK PEMALU TAPI SAYA SUKA HUMOR

ME ELO JALUAR

Jalur baru siap separuhnya itu ditarik ke kampung dengan upacara khusus yang disebut menarik jalur. Jalur ditarik dengan mempergunakan rotan manau. Pekerjaan menarik (menghelo) jalur ini dilakukan oleh kaum laki-laki, sedangkan wanitanya menyediakan makanan. Pada waktu itulah para pemuda dan pemudi dapat berdampingan bersenda gurau sambil ajuk mengajuk hati masing-masing. Bahkan, tidak jarang para pemuda turut pula menarik/menghelo jalur berdekatan dengan sang pemudi impiannya. Menarik jalur dari rimba ke kampung adalah pekerjaan yang tidak ringan, bukan saja karena jalur itu sangat berat tetapi jarak yang ditempuh cukup jauh, yakni lebih kurang sepuluh (10) kilometer.

PACU JALUR

Pacu Jalur dipusatkan di Taluk Kuantan. Sebelum pembukaan di Taluk Kuantan, terlebih dahulu diadakan pula di Kecamatan Basrah acara Pacu Jalur Lokal, yang hanya diikuti oleh peserta dari Kecamatan Kuantan Hilir. Kebiasaan ini mulai timbul sejak tahun 1970, dan berlangsung sebelum tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Sedangkan Pacu Jalur dilakukan sesudah tanggal 17 Agustus tepatnya minggu ketiga atau keempat yang tersedia sambil menunggu giliran untuk berpacu. Dalam berpacu jalur, panduan rute yang harus dilalui oleh peserta pacuan, di tengah sungai diberi tanda berupa pancang sebagai pemisah lajur jalur panduan rute yang harus dilalui oleh peserta pacuan, di tengah sungai diberi tanda berupa pancang sebagai pemisah lajur jalur.
Pancang jumlah ada 4 (empat) buah yang memberi petunjuk :- Pancang Mudiak (hulu tempat start)
- Pancang Tengah
- Pancang Akhir yang disebut juga pancang Ulak (hilir) tempat jalur kembali ke finishnya. Setelah berpacu, jalur-jalur itu dirapatkan ke tebing tempat hakim pacu menunggu. Pengumuman hakim siapa pemenangnya akan disambut tepuk sorak penonton.